Pelacur Mu

Kamis, 24 Agustus 2017

Kamu, laki-laki yang kutemukan singkat. Sekejab kamu mengajari ku cara mencintai mu. Bukan mencintai mu biasa, kamu mengajari ku mencintai kekurangan mu. Segala yang harusnya tak patut aku cintai, namun entah kenapa aku terhanyut dan menyukainya. Senja berganti senja, ya aku menatap mata mu pertama kali. Kamu seperti apa yang ku suka. Kacamata mu, mata mu, senyum mu, celoteh mu, dan kumis dan jenggot yang mungkin sedikit menggoda ku. Tunggu, bukan itu yang menggoda ku, kebiasaan mu yang tak wajar yang mungkin bisa ku sebut dirimu "Penjahat". Itu yang secara tidak langsung menggoda ku. Tak ada yang tahu betapa aku sangat bisa menerima kekurangan atau mungkin kelainan dari mu. Hingga kita mengikat diri kita dengan sebuah tindakan yang mungkin kita sebut "Dosa" aku masih tak menjadikan ku membenci mu. Aku kau perlakukan bak "Pelacur Mu" ya itu sebutan tepat untuk ku. Kau setuju ? Kamu miliki apa yang harusnya bukan milik mu sekarang ini, dan entah kenapa kamu tiba-tiba menghindar. Alasan menghindarmu pula tak bisa diterima akal ku. Aku rindu peluk mu pertama kali, hangat meski itu ditengah siang yang matahari cukup membuat kita kepanasan. Didekat mu segalanya terasa sejuk. Aku bahkan sampai mengabaikan apa itu sakit. Kau tahu ? Tentu tidak, kau anggap aku saja seperti pelacur mu. Kamu laki-laki yang datang hanya sebatas pergi. Mungkin kah kau kembali, mencari pelacur mu ini ? Karena kau lupa cara mengajari pelacur mu ini cara untuk melupakan mu. Kau hanya mengajari pelacur mu ini cara mencintai kekurangan mu.

0 komentar:

Posting Komentar