UNTUK KEYAKINAN

Kamis, 13 Agustus 2015

0 komentar
Untuk mu keyakinan, aku bertanya.
Didalam jalan yang terkepung oleh abu abu.
Semua nampak seperti ada, namun nyatanya binasa.
Kenapa ilusi kau ciptakan nyata?
Untuk mu keyakinan, aku bertanya.
Ketika aku didepan, apakah yang menuntun ku tak binasa.
Didalam ilusi yang engkau ciptakan.
Aku dia ada binasa.
Untuk mu keyakinan, aku bertanya.
Bagaimana kau merangkai keindahan yang nyatanya duka?
Bagaimana kau menguatkan hati yang ada untuk disakiti.
Bagaimana bisa kau ciptakan namun harus dibiarkan berlari sendiri.
Untuk mu keyakinan, aku bertanya.
Bagaimana cara ku meruntuhkan semuanya ?

Aku Pelarian Mu

Kamis, 06 Agustus 2015

0 komentar
Jalan ini kukira akan mengenang kita
Kupilih tangan mu dengan kepastian keyakinan hingga aku terbiasa
Tak kusangka, ditengah jalan ketika aku berjalan dengan menggenggam tanganmu.
Ada sesosok bayangan hadir didepan mu
Aku tak tahu siapa itu
Perlahan kau lepaskan gengganman ku itu, perlahan namun semakin menyakitkan
Kau berjalan dengan bayangan itu, tangan mu semakin terlepas
Hingga aku sadari, sosok itu adalah orang yang jauh lebih dulu bersama mu.
Hingga aku sadari diriku hanya pelarian mu.
Hingga aku sadari kini hati ku remuk tak berbentuk.
Air mata deras mengalir, dulu kau peduli.
Kini?
Bayangan itu semakin menutupi mu.
Semakin membuat ku menyadari, apa daya ku.
Aku pelarian mu.
Aku tak pernah bermimpi, Tuhan memberi ku jalan ini.
Ku genggam tangan mu namun tangan mu sudah tergenggam.
Aku tak pernah terbersit menjadi seorang yang menjadi pelarian.
Jika kutahu sedari dulu tangan mu sudah tergenggam, aku tak akan berjalan dengan keyakinan yang berharap terlalu banyak.
Kini ku di tengah harapan yang seakan dijatuhkan tajam
Dengan berkaca aku seorang pelampiasan.