Laksana Matahari

Minggu, 16 September 2012

0 komentar

kita itu matahari
Bagai nyata dan tak ada maya
Kita saling berbagi
Wajah kita secerah senyum pagi
dendang merdu kita bagai hentakan angin yang membelai pagi
Angin seakan mengalir lembut membelai bunga yang merekah pada waktunya
Seperti halnya kita yang akan merubah dunia pada saatnya nanti
Harapan dan mimpi kita langkahkan bersama
Searah dengan percikan air yang mengalun pada bebatuan
Berjalan terus tanpa henti
meski kadang liku itu pasti
Tapi kita itu matahari yang menunggu pagi dengan harapan dan mimpi pasti
bukan sebuah mendung yang penuh asa