Seruni Bukan Kembali

seruni gugur

dalam genggam semu

bayang nyata yang sempat hilang

kini muncul membawa guguran

terangkai satu persatu meski tak utuh

menjadi satu meski tak sempurna

tak sempurna sebelum dia gugur

dia gugur dalam genggam dan kembali tergenggam

meski berat meski kecewa

seruni tetap seruni 

lambang antara kita 

bukan menjadi satu lagi 

atau bercerai lagi

tapi menjadi satu dan cuma bersatu

senandung bayang tak terungkap

senandung gelap
mengingatkan ku pada yang ku sayang
hingga larut hingga terlelap
meski hanya bayang
yang ku sayang itu hanya bayang
bayang yang tak mungkin ku genggam
hanya diriku yang bisa membayang
semua yang tersimpan dalam malam
surya tak mampu membuka
semua rahasia tentang hatinya
hingga aku terdiam dan hanya memandang
sebuah rahasia tentang yang ku sayang

Metmorfosa Menghapus Kota

malam dingin menemani
alunan senandung kota tercinta
menghias malam nan sepi
sendiri hingga terlelap mimpi

bunga malam tiba
menghiasi senja dalam jaga
bayang terasa indah
bunga malam semakin dalam
menghipnotis diri hingga malam menghilang

terbangun dan tersadar
kota ku ramai dengan kehampaan
aku terdiam kaku dan tak bernyawa
ku rasa hidup tak biasa
bila masa telah bermetamorfosa
kota hilang pergi senyap dan hampa

Asa Debu dan Sia

Debu biar kau terbang hingga pergi

Asa biar kau menghilang tak kembali

Aku terjatuh sia

Tanpa persandar pada nyawa

Aku jatuh hingga tak mampu

Ingin ku mengusap bayang ku

Aku bersemunyi sampai kau tak tahu

Aku kembali hingga kau tak sadar diri

Sia hanya Asa 

Kembali hanya Debu

Tersenyum juga tak mampu

Dan ku tak tahu semua rasa ku

Bila itu semua Sia dan hanya hiasan semata