DUNIA IMAJI CINTA DAN ABADI

Selasa, 25 Desember 2012

0 komentar

Ku pejamkan mata ku. Otak ku berputar membayangkan dunia yang penuh dengan khayalan. Sebuah dunia dimana imajinasiku selalu tercipta diantara luka-luka yang sering ku rasa. Semakin dalam aku terhanyut dalam dunia ku itu. Sampai kadang aku tidak mau kembali pada dunia asal ku. Karena jika nanti aku kembali pasti aku merasakan lagi rasa sakit itu.
PLETAK !! Sebuah gumpalan kertas mengenai kepala ku. Seketika aku tersadar dan meninggalkan dunia ku itu.
“aduh !” kata ku sambil kupungut gumpalan kertas itu. Mata ku mencari sumber gumpalan kertas itu berasal. Ternyata sumber gumpalan kertas itu adalah dari Nanda. Cowok yang memiliki tubuh tambun seperti tokoh POO yang ada dalam serial Kungfu Panda. Meski tubuhnya seperti itu, janagan salah dia adalah ketua dari perkumpulan Taekwondo sekaligus kapten Basket di sekolah.Aku dan Nanda adalah teman,sejak kami berada di SMP sampai sekarang kami telah beranjak SMA. Aku dan Nanda masih saja bersama,entah sengaja atau keajaiban atau apa,sejak dulu aku dan dia selalu berada pada kelas yang sama.
            “Nanda..!!! ngapain sih lo!! Iseng banget !!” kata ku sambil kulemparkan kembali gumpalan kertas yang tadi dia lembarkan ke kepala ku.
“eitsss..Enggak usah ngambek lagi.Kan gue Cuma bercanda” kata Nanda sambil berjalan mendekati ku dan mencoba duduk di sebelah ku.
“bodo amat. Lo harus tanggung jawab karena udah nimpuk kepala gue. Sakit tahu nanti kalau kepala gue gagar otak gimana kalau gue amnesia gimana?” cerocos ku. Nanda hanya tertawa mendengar apa yang aku katakan.
“eh..pusing ya lo? Mana mungkin sih barang kayak gitu bikin lo amnesia. Ngimpi ya lo? Salah sendiri siapa suruh siang-siang gini ngelamun enggak jelas di tempat sepi kayak gini” kata Nanda.
“bodo amat !! pokok lo harus tanggung jawab traktir gue di kantin” kata ku
“bilang aja kalau minta gue teraktir” jawab Nanda sambil mengeloyor meninggalkan ku.
 Nanda adan aku selalu saja bercanda dan kadang candaan Nanda itu kelewatan. Tapi tidak tahu kenapa aku tidak pernah marah meski cara Nanda bercanda itu berlebihan. Jujur saja, selama setahun ini aku menyimpan perasaan yang lebih dari teman kepada Nanda. Tapi aku sadar. Tak mungkin aku mengatakan kenyataan yang ada bila aku menyimpan perasaan kepada dia. Karena aku tahu Nanda telah mempunyai kekasih yang sejak tiga tahun dia pacari.
 Kekasihnya bernama Fania.Dan kekasihnya adalah ketua OSIS sekaligus ketua jurnalis di sekolah. Sungguh pasangan yang membuat iri seisi sekolah. Disamping itu saat mereka bersama,mereka selalu terlihat mesra meski mereka tidak menampilkan hubungan mereka secara heboh.Dan semua siswa di sekolah sangat kagum terhadap mereka berdua.
Mengetahui itu semua,aku sadar aku sangat tidak sepadan dengan Fania. Aku hanya anggota dari grup sastra yang ada di sekolah. Sungguh sangat tidak sepadan dengannya.Maka dari itu aku memilih diam. Merasakan kenyataan yang tidak menjadi kenyataan ini. Dan memilih merealisasi kan kenyataan itu dalam dunia imajinasi ku. Dimana di sana aku bisa membayangkan kenyataan yang tidak akan terjadi di dunia asal ku.
***
Kutatap jendela kaca yang bereda di dalam kamar ku. Mata ku menembus keluar, kulihat butiran-butiran hujan menatap kearah jendela kaca ku. Memang cuaca kota Bogor hari ini nampak parah dari biasanya. Hujan deras mengguyur sejak sore dan membuat bau di sekeliling nampak seperti berada di lautan pasir yang tergenang air. Sungguh cuaca Bogor hari ini sangat parah.
            Sambil menanti cuaca bogor pulih kembali seperti biasa. Aku memasuki dunia imajinasi ku. Aku membayangkan saat ini aku sedang ada di luar bersama Nanda bermain air. Menikmati hujan yang mengguyur dengan indahnya. Saling bergandengan dengan perasaan saling terikat. Aku terus membayangkan semua itu. Hingga aku terlelap dalam dunia imajinasi ku sendiri.
            Aku terbangun melihat diriku ada di sebuah padang luas. Padang itu ditumbuhi banyak sekali bunga kristan. Kulihat sekelilingku tidak ada seorang pun disana yang ada hanya bunga dan bunga.
“gue dimana?”
“ini tempat apa?mengapa tidak ada seorang pun disini?mengapa banyak sekali bunga kristan?” gumam ku dalam hati.
Seperti di tarik oleh sesuatu aku berjalan mengikuti sebuah cahaya. Dimana di ujung cahaya itu terdapat sebuah jembatan panjang berwana putih. Aku masih terus berjalan melewati jembatan itu. Aku tidak peduli sekarang menuju kemana.Yang jelas di sekitar ku masih terhampar bunga-bunga kristan.Rasanya pikiran ku telah dihipnotis.Semua yang kulakukan sekarang sepertinya tidak atas pikiran ku.
Kemudian langkah ku berhenti di ujung jembatan itu. Mata ku tiba-tiba menjadi gelap. Aku tidak buta namun aku rasa sekarang suasana terang di sekitar ku berubah menajadi gelap.
“aku dimana ? kenapa sekarang menjadi gelap? Kemana semua bunga-bunga kristan yang kulihat?”
Sekarang tak ada lagi yang bisa kulihat. Gelap,hanya kata itu yang ada sekarang. Tiba-tiba seperti di tarik tubuh ku terjatuh pada sebuah lubang dan rasanya sakit sekali.
“MONICA bangun !!!!”
Suara Kak Robby mengembalikan ku pada dunia asli ku. Dengan sedikit terkejut aku tersadar keluar dari dunia imajinasi ku tadi. Dan ternyata semua kejadian itu hanya mimpi. Begitu indah dan menegangkan. Itu yang terlintas dalam pikiranku ketika aku bangun.
“kamu mau sampai kapan tidur? Tuh di luar Nanda udah nunggu kamu?” kata Kak Robby.
“ha? Nanda. Dia kok enggak bilang mau kesini ?” kata ku kebingungan. Kenapa Nanda tiba-tiba datang kerumah ku. Biasanya jika ingin kesini dia selalu sms atau menelphone ku dulu.
Kulihat HP ku tidak ada sms atau telephone darinya.
“Eh..cepetan udah nunggu lama tuh Nanda?” kata Kak Robby sambil meninggalkan kamar ku.
            HUAAHEMMM...! sambil bangkit dari tempat tidur ku. Aku masih bingung kenapa Nanda tiba-tiba kesini. Tapi sebenarnya dalam otak ku aku tahu kenapa Nanda kesini. Pasti dia ada maslah kalau enggak gitu biasanya dia punya cerita atau kejutan untuk ku. Namun yang aku herankan kenapa dia tidak sms atau menelphone ku dulu.
‘Tumben lo kesini enggak bilang dulu?” sapa ku sambil duduk dan kuangkat  kedua kaki dan dan berposisi sila di atas kursi.
“Mon....” kata Nanda,dari raut mukanya dia terlihat aneh.
“kenapa muka lo ?kayak sandal butut joger gue? Lecek banget” tanya ku terheran. Aku tahu sepertinya Nanda ada masalah. Dan aku bisa tebak masalah Nanda itu kalau tidak berhubungan dengan Fania,Basketnya kalau enggak gitu Taekwondonya.
“Kenapa sih lo ? jangan diem sama nampilin wajah lecek gitu dong!” kata ku lagi.
“Nih..lo baca sendiri!” kata Nanda sambil memberikan HP-nya.
“Fania ? kenapa lo suruh gue baca pesan lo?” kata ku. Benar kan tebakanku pasti Nanda sedang ada maslah dengan Fania.
“uda baca aja.Gue enggak sanggup ngomong” katanya semakin tidak menampilkan wajah cerianya.
            Aku mencoba membaca setiap kata demi kata yang ada dalam pesan SMS-nya.
Nan..
Sorry sebelumnya. Gue enggak bisa nyimpen rahasia ini lama-lama. Gue sebenarnya mau bilang sama lo, uda dari satu bulan yang lalu. Tapi gara-gara gue enggak tega, sama lo karena lo mau tanding waktu itu. Sebenarnya gue sekarang uda balikan sama Mantan gue Rey. Dia udah satu bulan kembali dari Bali. Dan jujur aja gue masih sayang Rey biar pun dulu dia ninggalin gue. Maafin gue Nan..gue baru jujur sekarang. Gue enggak tahu gimana ngomong sama lo. Sekarang maaf ya kita putus. Tapi janji sama gue kita tetap temenan....
Terkejut rasanya aku membaca pesan itu. Tapi tidak bisa dipungkiri. Hati ku cukup senang melihat Nanda sekarang jomblo lagi. Tapi disisi lain,sebagai temannya aku kasihan jga dengannya. Dia begitu sayang dengan Fania. Namun seenak hati Fania memutuskan Nanda dengan tidak terhormat.
“Sabar ya Nan” kata ku sambil meletak kan Hp Nanda.
Tiba-tiba aku melihat mata Nanda berkaca-kaca. Baru kali ini aku melihat seorang Nanda yang selalu tampil keren dan ceria menangis. Dan dia menangis karena seorang Fania. Aku berfikir sebegitu berharganya ya Fania itu buat Nanda. Sampai dia menangis seperti ini di depan ku.
“Nan? Lo nangis?” tanya ku.
Nanda mengusap  matanya. Aku masih tidak percaya seorang Nanda menangis. Setelah mengusap mata nya Nanda mulai bercerita.
“Ohhh...jadi gitu? Nan inget enggak Cuma monika yang sayang lo. Banyak tahu orang yang sayang lo. Tapi lo enggak sadar. Dan salah satu orang itu gue” kata ku. Ups..tanpa sadar kenapa aku bisa berkata seperti itu. Aduh Nanda bisa salah paham. Gejolak dalam hati ku terus beradu. Aku harap ucapan ku yang itu tidak didengar Nanda.
“Ha? Lo ? gue sama lo kan uda temenan lama Mon. Mana mungkin lo bisa sayang gue?”
Rasanya petir menyambar otak ku. Aku ingin rasanya menceburkan diriku pada lautan luas berharap aku terbawa arus dan tidak kemabali.
“emang lo kira kalau kita temenan gue enggak bisa punya rasa sama lo? Kata ku geram.
“Mon..lo tahu kan gue ini lagi sedih gara-gara Fania. Please deh jangan membuat aku tambah sedih” Nanda berdiri dan pergi meninggalkan rumah ku.    
Aku rasa aku memang salah berbicara seperti itu kepada Nanda yang sekarang sedang bersedih karena Fania. Namun rasanya diriku tidak bisa menahan apa yang harusnya tetap kurahasiakan kepada Nanda. Aku menyesal aku malu. Sebuah cinta merusak hubungan ku dengannya.
Ku putuskan untuk pergi menyusulnya. Aku tidak ingin pertemanan kami hancur karena perasaan suka ku pada Nanda.
“Nanda tunggu” teriakku. Nafas ku rasanya tersengal-sengal karena Nanda berjalan sangat cepat.
“Ada apa?” katanya santai.
“lo marah sama gue?” tanya ku.
“kenapa harus marah? Gue cuma enggak ingin lo ngerasa nyesal karena udah ngungkapin perasaan lo sama gue” katanya. Aku rasa Nanda sepertinya sudah tidak begitu merisaukan pernyataan ku tadi.
“maaf Nan! Gue enggak maksud tadi bilang kayak gitu. Gue mohon Nan,pertemanan kita jangan sampai disini ya ?”.Nanda tertawa mendengar pernyataan ku.
“mana mungkin pertemanan kita berakhir kayak gini?” kata Nanda di sela-sela tawanya.
“Jadi kita tetap temenan?” tanya ku memastikan.
“tentu dan gue sekarang harus hati-hati nih. Karena gue enggak kepingin nyakitin perasaan temen gue yang satu ini?” kata nya.
“maksud lo? So mulai sekarang gue makal bantu lo move on dari Fania. Setuju ?”
“enggak karena susah kayaknya move on dari Fania”kata Nanda sambil memeluk ku.
‘lepasin Bau tau !”kata ku mencoba melepaskan pelukan Nanda.
            Aku sedikit lega meski pun aku tahu Nanda tidak akan pernah menganggap ku lebih dari temannya. Dan yang terpenting meski aku tidak akan pernah bisa menjadi kekasihnya, aku tetap bisa dekat dengannya meski hanya sebagai temannya.Aku sadar lebih baik jika hubungan ku dengan Nanda hanya sebatas teman.Karena dengan sebagai teman aku tidak perlu takut kehilangan Nanda.

***THE END***
 by: WER-12

Ketika Semua Tercipta Sama

Selasa, 04 Desember 2012

0 komentar


Tuhan itu sangat istimewa. Dibalik semua takdir yang telah dia ciptakan.Dia menyisipkan sebuah hal yang membuat semua itu menjadi istimewa. Yaitu perbedaan. Pernah kah kita merasa jika di dunia ini kita sama. Apakah yang kan terjadi ?
Kita memang diciptakan berbeda dengan segala macam bentuk dan wajah yang berbeda. Dan itu membuat kita menjadi saling melengkapi.Disamping itu Tuhan menciptakan mata kita dengan pandangan berbeda. Dan itu membuat kita mampu melihat dunia secara luas. Tidak hanya melihat pada satu hal yang monoton saja. Bayangkan jika kita diberi pandangan yang sama ? apakah akan tercipta sebuah rasa toleransi, rasa saling menghargai dan yang sangat penting kejujuran. Karena mata adalah cermin kejujuran. Dari mata kita tidak akan bisa membohongi dunia.
Tapi sayang perbedaan itu kadang membuat kita mengerti arti dari sakit hati. Karena dalam cinta kadang kita tidak bisa menerima yang namanya perbedaan. Kita berharap selalu mendapat hal yang sama. Dan yang paling menyakitkan kadang cinta itu memilih.Memilih yang terbaik dan memandang perbedaan itu sebagai sebuah hal sangat tak indah. Kejam ?? kurasa memang, karena tidak ada orang yang sembarang memilih cinta. Karena cinta itu akan selalu kita temui di setiap waktu dan tanpa memikirkan situasi yang ada.
                Sebuah perbedaan akan terlihat nyata,apabila kita telah berjumpa dengan seseorang yang bisa membuat diri kita berbeda. Yang mampu merubah semua tentang diri kita. Dan ketika itulah kita sadar bahwa nantinya kita tidak bisa menghargai yang namanya perbedaan. Karena disana nantinya kita akan merubah diri kita menjadi yang lain. Kadang perubahaan itu tidak berpusat pada sebuah kebaikan atau hal yang positif. Tapi perubahan disini akan berpusat pada sebuah paksaan yang membuat kita harus bisa terlihat baik di matanya.
                Terlihat sangat picik sekali ketika berubah hanya untuk menyamakan semua yang ada. Padahal segala yang sama tidak akan berakhir indah. Karena sama itu adalah tanpa melengkapi. Dan untuk apa kita diciptakan seperti ini jika nanti berusaha sama ? kenapa tidak sejak dulu kita semua meminta diciptakan sama, supaya kita bisa merasakan hal yang sama. Merasakan pahit,manis,sakit nya dunia. Dan membuat pemikiran yang sama tanpa ada hal yang bisa membuat kita menjadi tambah dewasa. Tanpa merasakan hal yang berbeda setiap waktu. Dan membiarkan waktu berjalan dengan seluruh keadaan yang sama.

***Semua jika tercipta sama maka tidak akan ada waktu yang berjalan dan mengukir perjalanan penuh dengan abstraknya kisah yang ada.

Setitik Senyuman Abadi

Senin, 03 Desember 2012

0 komentar
Entah sampai kapan harus merasakan sakit ini. Perasaan sakit yang tak mudah hilang meski dalam hitungan hari. Yang mungkin perlu waktu untuk melupakannya. Dan rasa sakit ini lebih dari apapun. Apa ini yang dinamakan patah hati? Apa rasa ini yang aku rasakan? . Rasanya terus mengusak di jantung ku hingga ke relungku. Susah sekali untuk mengobatinya. Susah sekali untuk menghapusnya. 
Sungguh perasaan yang sakit. Tapi kenapa bisa aku rasakan ini, sedangkan aku tak pernah dekat dengan orang yang ku sukai. Hanya saja aku menyimpan seribu rasa suka pada seseorang. Dan seseorang itu tak bisa ku miliki. Dia memilih seorang wanita yang lebih dari ku. Mulai dari status sosial keluarganya sampai status kehidupannya. Memang aku tak menyalahkan dia ketika dia milih wanita itu untuk mengisi kosong hatinya. Karena dia tak pernah tau bahwa aku menyimpan rasa untuknya. Dan aku tak bisa salahkan waktu ketika waktu mengenalkan dirinya pada ku. Karena aku tahu semua itu rencana Tuhan yang digariskan untuk ku. Takdir yang pedih yang nantinya bisa membuat ku tegar menghadapi semua ini. Aku percaya bahwa suatu saat nanti entah kapan Tuhan akan menghapus rasa sakit ku ini dengan setitik kebahagian yang abadi. Yang mampu menghapus air mata ku yang tak mampu lagi keluar dari sudut mata kecil ku. Degan mengirimkan tangan sejati yang akan menenangkan jiwa ku yang selama ini telah hancur berkeping-keping. Menahan sakit yang betubi-tubi. Meski nanti kesempatan itu datang kapan? aku tak tahu? Tuhan itu memberi rahasia di balik perih ku. Dan Tuhan menyimpan senyum ku dalam waktu yang lama. Dan untuk sekarang Tuhan menahannya dalam sebuah liku yang entah berujung kemana.


***KETIKA NANTI AKU MEMNEMUKAN SESEORANG LAGI AKU SELALU BERHARAP DIA ADALAH TANGAN ABADI YANG KAN MELULUHKAN PERIH KU***