Bukan Penikmat Senja

Senin, 21 Juli 2014

0 komentar

Begini, aku bukan penikmat senja.
Tak peduli ia akan seindah apa.
Dalam benakku senja ialah dimana disana kita berpisah.
Ingatkah, sebuah cincin yang kau lempar dihadapannya.
Sebagai tanda sebuah dusta.
Dulu juga...
Ya ingat jelas pula otak ku ini.
Kau ikat aku dengan bersaksi senja.
Namun kini ?
Engkau mendusta di hadapan senja.
Senja yang kau agungkan laksana sebuah permain rumahan.
Kau bosan selesailah, melupakan ucap setia yang kau ucap.
Sudah, aku tak ingin menikmati senja.
Senja yang hanya sebuah dusta.
Senja yang sebenarnya sebuah lubang yang kau gunakan tuk menjerat kedua.
Aku tak menikmati  senja.
Sudahlah...