Bodoh atau tolol ? dua kata itu mungkin sedikit mewakili otak ku, yang kurasa benar-benar sudah kehilangan kesadarannya. Memang secara fisik aku masih utuh. Dua mata, satu hidung, satu mulut, dan dua telinga yang semuanya berfungsi secara baik tanpa cacat. Namun fisik ku menipu semuanya. Aku mencoba berdiri didepan sebuah mirat. Kupandangi diriku atas sampai keujung kuku ku sekalipun. Tak ada yang salah, namun kenapa dengan ku. Aku menutupi semua kerusakan dalam otakk ku dengan semua indra ku yang sempurna. Sepertinya otak ku sudah tak dapat kuperbaiki. Otak ku seperti berjalan sendiri, tanpa kontrol ku tentunya.
Ah.....aku benar-benar lepas dari diriku. Mirat didepan ku seakan terheran-heran dengan diriku. Sebegitu butanya mata kecil ku ini, atau ini sesuatu yang tulus yang ku rasakan. Oh, aku tak mengerti. Sungguh ! Bagaimana aku bisa mengerti,otak ku saja sudah lepas dari kendaliku. Aku sadar saat ini aku benar-benar bisa disebut gila karena kebodohan atau ketololan ku. Tapi, terserah ! Aku yakin di dunia ini tak hanya aku yang merasa kan hal ini. Meninggalkan, bukan-bukan meninggalkan tapi lebih tepatnya menjauh. Aku membiarkan diriku menarik diri dari sebuah perasaan tulus yang mencoba menyatu dengan ku. Dan, aku lebih memilih merangkak menuju jalan berduri yang dipikiran orang hanya seperti keindahan sementara. Aku seakan tak peduli dengan ungkapan "Cintailah orang yang mencintaimu" atau "Lebih baik mencintai orang yang mencintaimu daripada mencintai orang yang kau cintai". Keduanya seakan ku abaikan. Aku merasa semua itu hanya sebuah angin yang membuat ku sejuk sementara. Kutup rapat-rapat semua indraku. Langkahku sedikit demi sedikit kulangkahkan pada duri yang begitu mengkilap tajam. Duri yang aku tahu akan menyakitiku, dan yang akan membuatku hancur bagai tulang yang siap-siap menyatu dengan tanah. Aku seakan sudah menyiapkan hati ku yang sedikit demi sedikit ku olesi dengan baja, agar jika nantinya duri itu benar melukai setiap pembuluh darah ku. Aku tak akan begitu merasa kesakitan. Namun jika duri itu berubah menjadi bunga ester yang indah, aku akan membuka pelindung ini dan melindungi sebuah janji yang melingkar di jarimanis antara aku dan duri itu.
Yah....tunggu waktu untuk mengakhir segala kegilaan ku ini. Jika sudah mencapai tepinya, semua itu akan menepi ketempat yang dipilihnya. Kebodohan dan ketololan dengan kesakitan, atau dengan sebuah ikatan beda yang terikat satu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar