bagai api yang terperangkap dalam jiwa..
dinginnya es tak mampu cairkan api yang menggelegar...
api tetap menjadi api..
dalam hati yang terbakar amarah yang sunyi..
aku berperang dalam pikiran..
bersama jiwa ku sendiri..
itu rasa sesal yang tercipta..
akibat kesalnya jiwa yang tak bersisa..
aku bagai seorang prajurit yang berperang..
dengan seluruh amarah membabi buta..
tak peduli pikiranku melayang..
aku tetap membawa amarah..
karena rasa ini tertancap rapi dengan perasai hati yang murni..
dosa memang jika rasa ini tetap ada..
Namun semua telah menjadi nyata..
aku memendamm api dalam jiwa..
Yang kan menyembur sekali waktu..
karena sebuah kesal yang ada..
0 komentar:
Posting Komentar