Setitik Senyuman Abadi

Senin, 03 Desember 2012

Entah sampai kapan harus merasakan sakit ini. Perasaan sakit yang tak mudah hilang meski dalam hitungan hari. Yang mungkin perlu waktu untuk melupakannya. Dan rasa sakit ini lebih dari apapun. Apa ini yang dinamakan patah hati? Apa rasa ini yang aku rasakan? . Rasanya terus mengusak di jantung ku hingga ke relungku. Susah sekali untuk mengobatinya. Susah sekali untuk menghapusnya. 
Sungguh perasaan yang sakit. Tapi kenapa bisa aku rasakan ini, sedangkan aku tak pernah dekat dengan orang yang ku sukai. Hanya saja aku menyimpan seribu rasa suka pada seseorang. Dan seseorang itu tak bisa ku miliki. Dia memilih seorang wanita yang lebih dari ku. Mulai dari status sosial keluarganya sampai status kehidupannya. Memang aku tak menyalahkan dia ketika dia milih wanita itu untuk mengisi kosong hatinya. Karena dia tak pernah tau bahwa aku menyimpan rasa untuknya. Dan aku tak bisa salahkan waktu ketika waktu mengenalkan dirinya pada ku. Karena aku tahu semua itu rencana Tuhan yang digariskan untuk ku. Takdir yang pedih yang nantinya bisa membuat ku tegar menghadapi semua ini. Aku percaya bahwa suatu saat nanti entah kapan Tuhan akan menghapus rasa sakit ku ini dengan setitik kebahagian yang abadi. Yang mampu menghapus air mata ku yang tak mampu lagi keluar dari sudut mata kecil ku. Degan mengirimkan tangan sejati yang akan menenangkan jiwa ku yang selama ini telah hancur berkeping-keping. Menahan sakit yang betubi-tubi. Meski nanti kesempatan itu datang kapan? aku tak tahu? Tuhan itu memberi rahasia di balik perih ku. Dan Tuhan menyimpan senyum ku dalam waktu yang lama. Dan untuk sekarang Tuhan menahannya dalam sebuah liku yang entah berujung kemana.


***KETIKA NANTI AKU MEMNEMUKAN SESEORANG LAGI AKU SELALU BERHARAP DIA ADALAH TANGAN ABADI YANG KAN MELULUHKAN PERIH KU***

0 komentar:

Posting Komentar